Pages

Selasa, 26 Maret 2013

My Diamond City



Salam sayap Aquila untuk semua sahabat Aquila..
Setiap makhluk hidup di dunia ini pasti menginjak bumi, dan juga di naungi oleh sang awan, itulah mungkin definisi tempat tinggal menurut ku. Aneh ya? Atau ga jelas sama sekali ?? hehe. Memang tulisan ku GaJe (Ga Jelas) banget. Tapi intinya kali ini aku sang aquila tanpa sayap ingin bercerita sedikit tentang dimana bumi yang ku pijak dan awan yang menaungiku berada.
Sebuah kota kecil dimana aku di lahirkan dan dibesarkan, bukan hanya aku yang dilahirkan disini, tapi mimpi-mimpiku pun berawal dari sini. “Martapura” itu nama temapat bumi yang ku pijak dan awan yang menaungi ku sampai saat ini. Martapura merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kabupten Banjar, Provensi Kalimantan Selatan. Martapuramemiliki luas 42,03 km², dengan jumlah penduduk 87.319 jiwa (2010). Dan menurut pengamatan sang mata Aquila, pendudukan Martapura terdiri dari berbagai etnis. Seperti etnis jawa yang merupakan pendatang dan rata-rata mereka bekerja di martapura sebagai pedagang Bakso(termasuk Alm.Bapak yang merupakan seorang pendatang dari jawa), dan aneka jajanan lain. Sementara kaum wanitanya kebanyakan menjadi penjual jamu gendong. Selain etnis jawa, etnis keturunan arab pun menambah keragaman di kota kecil ini. Seperti wilayah Pekauman yang berada di pinggir aliran sunagi Martapura di dominasi oleh warga dengan etnis keturunan arab. Tapi, dari sekian bnyak jiwa tersebut tentu saja di dominasi oleh suku Banjar sebagai tuan rumahnya.
Banyak gelar yang Martapura miliki. Seperti kota Intan, serambi mekahnya Kal-Sel, sampai kota santri. Gelar itu di berikan bukan tanpa alasan pastinya. Gelar sebagai kota intan (Diamond City) di karenakan dulunya di martapura terdapat daerah pertambangan Intan, nama daerah tersebut “Cempaka”, tapi sekarang Cempaka bukan lagi bagian dari kota Martapura karena sudah masuk keddalam wilayah Kota Banjar Baru. Walaupun bukan menjadi milik Martapura lagi tapi di Martapura tardapat pertokoan intan-intan tersebut. Dan menjadi ciri khas Martapurua sampai sekarang walaupun mungkin banyak orrang Indonesia yang masih belum mengetahui hal tersebut. Konon kualitas Intan Martapura tidak kalah jika dibandingkan dengan kualitas Intan/Berlian dari Luar Negri seperti Afrika Selatan yang jauh lebih terkenal berliannya.
Gelar kota intan mungkin pantas diberikan untuk Martapura karena menjadikan Intan sebagai daya tariknya. Tapi jika dilihat bagaimana kondisi kotanya, gelar tersebut begitu berlebihan, karena tak sesuai dengan kenyataan dari kota ini. Caba kita lihat bagaimana bentuk berlian/intan tersebut? (aquila juga belum pernah sih sebenarnya liat intan secara langsung. Haha. Tapi terlihat begitu berkilauan). Ya, bagitu berkilau, indah, berkelas, mewah dan semua kata-kata kelas atas lah mungkin. Ini yang memebuat gelar tersebut berlabihan karna kondisi kota ini tidak berkilau, tidak indah, tidak berkelas, tidak mewah. Itu yang sangat aku sayangkan. Ya semoga saja seiring berjalan waktu, dan dengan di lakukannya pembangunan terus-menerus menjadikan kota intan ini menjadi benar-benar layaknya intan yang berkilauan. Intan yang belum di gosok ya itulah Martapura.

Untuk gelar kota santri, ini dikarenakan adanya sebuah pondok pesantren yang sangat besar yaitu Pondok Pesantren Darusalam,  atau bahasa kerenya PPD begitu mereka menyebut. Santrinya berasal dari seluruh pelosok Kalimantan Selatan, bahkan ada yang dari luar Kal-Sel juga. Dan yang lebih luar biasanya dalam satu kelas diisi lebih dari seratus santri. Jadi pemandangan setiap pagi hari para santri yang berpakainan baju koko dan sarung dengan menenteng kitab-kitab sambil mengayuh sepeda merupakan pemandangan yang mudah di jumpai di kota ku ini, dan siang harinya para perempuan berjubah panjang juga dengan mengayuh sepeda berganti menghiasi kota kami. Jadi pesanteren tersebut untuk pria dan wanita, cuman jam masuknya berbeda. Pagi hari sampai siang untuk santri laki-laki, baru setelah itu santri wati lagi yang masuk sampai sore.
Nah itu tadi sedikit mengenai gelar-gelar dari kota ku ini. Jadi disinilah aku lahir 20 tahun yang lalu. Dan di kota ini pula mimpi-mimpi ku lahir. Terlalu sering yah aku ngomongin masalah mimpi, dan pada akhirnya mungkin aku harus malu karena tak satupun dari mimpiku tersebut bisa terwujud. Ok, lupakan masalah mimpi-mimpi tersebut. Kembai ke Martapura. Hehehe.
Martapura puny sebuah lagu, lagu ini kaya semacam lagu penyambutan gitu, berikut liriknya nih :
Selamat datang kami ucapkan
kepada tuan dan handaitolan
di kota kami Martapura Kabupaten Banjar
rukun dan damai, masyarakatnya
iman dan ibadah, diamalkannya
serambi mekah, itu gelarnya di Martapura
banyak ragamnya, hasil kerajinan penduduknya
dari batu aji, sampai batu permata
intan berlian menghiasi kota kami
dapatkan saja selalu tersedia
tentu anda tau kakicak, kelelepon
itu kue enak makanan khas kami
ada lagi, nasi kabuli dan juga mageli
pokoknya banyak hasil kerajinan
tak semua di sebutkan karna di dalam lagu
mampir saja lah di Martapura Kabupaten Banjar
mampir saja lah di Martapura Selamat datang.


Yah begitulah kira-kira lagunya, dan itu lagu paforit aku waktu dulu duduk di bangku sekolah dasar, dan sempai sekarang, karena itu lagu mencerminkan sekali bagaimana kota ku ini. Masih banyak yang ingin aku bagi ke semua sahabat aquila menegenai kota kelahiran ku dan kota ku berada sekarang. Entah kenapa, walaupun sebenarnya aku bukan asli orang Martapura (Aku keturunan Jawa) tapi aku sangat mencintai kota ku ini. Ada di mana momen ketika suatu stasiun Tv meliput kota ku ini, jujur rasa senang dan norak bercampur jadi satu. Rela meninggalkan suatu pekerjaan yang sedang di kerjaiin cuman demi terdiam terpaku beberapa menit di depan Tv untuk melihat kota kebangaan ku di liput. Hahaha....
Aku ingin Martapura bisa menjadi sebongkah berlian yang berkilau, aku ingin Martapura ku, bisa lebih di kenal. Itu harapan kecil ku untuk kota kebanggan ku ini.
Sampai disini dulu sahabat, terimakasih sudah mau membaca tulisan ku yang super GaJe ini. Terima kasih sudah mau mengenal sedikit kota kelahiranku, dan di tunggu para sahabat untuk mampir ke Martapura untuk menikmati “Kelelepon” khas Martapura, dan yang mungkin punya bajed lebih yaa bisalah buat menghiasi jari manisnya dengan intan martapura. Hehe..... Di tunggu yah cerita selanjutnya, dan...
Salam Sayap Aquila,,,,,,,,

Read more...

Jumat, 15 Maret 2013

"Pengajar"



          Salam Sayap Aquila 
          Kali ini aku akan bercerita tentang sudut pandangku terhadap esbuah propesi yang nantinya akan kujalani. Yaitu menjadi seorang “Pengajar” atau Guru. Saat ini aku mahasiswa semester 4 PGSD UNLAM UPP Banjarbaru. Dan otomatis setelah lulus nanti menyandang gelar “S.Pd” dan InsyaAllah nantinya bisa menjadi seorang pengajar.

          Sebenarnya banyak yang memandangku sebelah mata mendengar bahwa aku kuliah disana. Dikarenakan mereka menganggap aku terlalu pendiam. “Kayapa ikam mun jadi guru, bepander ja kada tapi bisa ?”. Itu pertanyaan yang selalu ku dengar ketika aku menyebutkan tempat ku mengenakan Almamater. Ertanyaan tersebut dalam bahasa Banjar kalau di Indonesiakan kira-kira artinya “Bagaimana kamu kalau nanti jadi guru, ngomong saja tidak begitu bisa”. Kata yang sering terdengar justru dari keluargaku sendiri. Ada juga yang menyayangkan hal itu karna tidak sesuai dengan jalur jurusan yang ku ambil semasa SMK.
Ya, aku lulusan salah satu SMK swasta di Banjarbaru, SMK YPK (Yayasan Pendidikan Kejuruan) sekolah yang pernah berjaya dimasanya bahkan dulunya merupakan satu-satunya sekolah kejuruan yagn terdapat di Kalimantan Selatan, bahkan ada juga menyebutkan sebagai sekolah kejuruan pertama di pulau Borneo. Disana aku mengambil jurusan listrik, jujur saja itu atas kemauan Kakek ku yang seorang pensiunan PLN. Selama tiga tahun disana aku merasa jiwaku tak disana.
Walaupun Alm.Bapak ku seorang instalatir listrik, dan  peralatan-peralatannya sudah sering ku lihat, tapi jujur aku sama sekali tidak mengetahui fungsi dari alat-alat itu. Dan ketika aku di YPK lah aku baru memahami fungsi dari alat-alat tersebut. Tak sedikitpun Aml.Bapak membimbingku untuk menekuni hal tersebut, mungkin benar kata orang-orang kalau orang tua kita tau apa yang terbaik buat anaknya. Dan itu benar, saat aku kelas dua, beliau sudah merencanakan agar nantinya ketika aku lulus aku akan di kuliahkan dan mengambil jurusan FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan).
Akhirnya pengumuman kelulusan, dan aku lulus, hore. Beberapa hari kemudian aku baru mngetahui hasil nilai ku. Sbelumnya aku sudah mendapat bocoran kalau nilai ujian praktik kejuruan ku berada di posisi 3 besar. Tapi aku tak percaya, bagaiman mungkin aku bisa ada di posisi tersebut sementara aku tau kelemahan ku disana. Dan ketika ku lihat betapa terkejutnya aku, nilai yang tertera di selembar kertas itu menunjukan nilai ku yang nyaris sempurna.
Tapi, walaupun nilai kejuruan ku tinggi aku tetap menjutkan unutuk keluar dari jalur tersebut dan mencoba mendaftar. Hari itu aku pergi ke Banjarmasin untuk mendaftar masuk PGSD. Tak kusangka ternyata awal pendaftaran saja kami sudah haru dites wawancara oleh beberapa dosen. Beberapa hari kemudian tes tertulis diadakan di kampus FKIP II Unlam. Aku merasa minder, karna aku melihat semuanya begitu serius sementara aku, tak ada persiapan sama sekali. Aku bertemu kembali beberpa teman yang sudah lama tak kulihat sejak peroisahan SMP. Bahkan teman SD ku jiga ada disana. Semua begitu antusias saat membahas soal yang mereka jawab seusai tes. Aku hanya diam, karna aku merasa aku yang paling tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk itu semua.
Tiba saat pengumuman. Pengumuman di tayangkan secara Online di website pribadi PGSD. Dengan tidak berharap banyak aku memasukan nomer peendaftaranku, dan kemudian ku tekan “Enter”. Dan muncul nama aku disana dan Alahamduliilah dengan tak percaya aku melihat tulisan “Lulus”. Semenjak itu semangatku mulai tumbuh.
Sampai sekarang aku di Semester 4, banyak ilmu yang sudah kudapat. Ilmu mengenai bagaimana cara melakukan pengajaran murid, model-model pembelajaran yang bisa di gunakan agar para murid tidak jenuh dalam pembelajaran.
Lalu pertanyaannya, mengapa aku ingin menjadi guru?
Jawabnya banyak, 1, aku ingin menjalankan amanah dari Alm.bapak, ke-2, aku ingat perkataan dari guruku waktu SMP, alasan beliau adalah karena setiap orang muslim berdoa selalu ada kalimat “ ampuni dosa kedua orang tuaku, bapak ibu guru.....” semakin banyak murid yang kita didik, maka semakin banyak pula yang mendoakan dosa kita supaya di ampuni, begitu kata beliau, dan itu yang menjadi alasan keduaku. Alasan ke-3 ku bukan karna gajih sebesar 3jtan. Tapi gajih yang terbesar bagi ku adalah melihat para peserta didikku nantinya dari tidak bisa apa-apa menjadi bisa, dari A menjadi B,itu bagiku merupakan gajih yang tak mungkin tergantikan oleh uang sebesar apapun.
Terkadang aku berpikir, apakah nantinya aku benar-benar bisa seperti itu, guru yang tidak memandang dari materi. Ya semoga saja aku benar-benar bisa menepati janjiku itu. Masih ada alasan ke-4, yaitu aku mau menunjukan kepada mereka yang memandang ku sebelah mata bahwa kau bisa. 
Aku punya mimpi, punya suatu tempat dimana aku bisa mengajar anak-anak yang kurang beruntung untuk menikmati bangku sekolah. Terlalu tinggikah mimpiku, atau terlalu sok sosialkah mimpiku, terserahlah kalian menilai ku, tapi aku menginginkan itu bisa benar-benar terwujud. Amin.
Em.. Mungkin cukup disini dulu goresan Sayap Aquila, semoga bisa menginspirasi kalian untuk menemukan jalur pendidikan yang sesuai dengan minat kalian. Dan doakan juga Aquila yang tak punya sayap ini, suatu hari nanti bisa terbang tinggi membawa anak-anak indonesia meraih mimpi mereka.
Salam Sayap Aquila...
Read more...

Kamis, 14 Maret 2013

AKB0048 My Idol


Salam Sayap Aquila...
                Post aku kali ini tidak akan menceritakan tentang kegalauan yang melandaku, dan juga bukan tentang kisah persahabatan ku. Tapi kali ini aku akan mencertikan tentang sebuah Anime atau kartun Jepang yang berjudul AKB0048. Dalam minggu-minggu ini aku lagi suka-sukanya sama Anime yang satu ini. Karna menurutku ceritanya yang seru, dan juga grafisnya yang keren.
                AKB0048 menceritakan tentang sebuah masa dimana kegiatan hiburan dilarang, tapi ada sebuah grup Idol yang diadaptasi dari AKB48 asal Jepang, yaitu AKB0048. Mereka tetap meberikan hiburan dari planet satu keplanet lain untuk munjumai para penggemar mereka. Walaupun sering sekali di tengah-tengah mereka sedang menyanyi, ereka di serang oleh pasukan DES (pasukan yang sangat menentang hiburan). AKB0048 dalam Anime sedang mencari penerus mereka di generasi yang ke 77. 

Nagisa, Yuko, Orien, mereka bertiga adalah salah satu orang yang beruntung karena sempat menyaksikan penampilan AKB0048, dan saat itu pula mereka ber 4 bersama Cheri bermimpi untuk bisa bergabung dengan AKB0048.
Akankah Nagisa dan teman-temannya berhasil menjadi penerus AKB0048 generasi ke 77?? Em.. kasih tau ga yah.. Mending kalian cari saja langsung di Blog-Blog sebelah yang nyediakan link Download nya. Ada 13 episode, di season yang pertama, dan ada season 2nya juga. Tapi aku belum sempat buat download yang season 2nya. Jadi intinya Anime ini aku rekomendasikan banget buat kalian penggemar Anime.
Dari ini Anime juga aku mulai menyukai lagu-lagu AKB48, salah satu lagu yang  aku suka berjudul “Beginer” penasaran lagunya gimana? Coba deh cari sama mbah Google. Hehehehe. :). Sedikit informasi juga kalau di Anime ini beberapa tokohnya berisi suara dari beberpa anggota AKB48 yang asli.

Mungkin sampai sini dulu aku menceritakan tentang Anime yang sedang aku gandrungi. Sampai jumpa lagi dengan kisah ku yang lainnya. Sampai jumap dan Salam Sayap Aquila..
Read more...