Pages

Rabu, 10 April 2013

"Lupakan"



          Kehidupan itu dinamis yang selalu beruabah begitu katanya. Dan kata-kata tersebut menyadarkanku dari pikiran ku yang tidak-tidak ini. Awalnya aku berpikir perubahan itu terjadi hanya pada ku saja yang membuat kita semakin merenggang. Tapi merekapun juga berubah, karena memang semua yang berubah, dan seharusnya dari dulu aku sudah siap dengan perubahan yang sekarang terjadi ini. Tak perlu lagi aku selalu menyalahkan diriku, karena merekapun juga bersalah. “Egois” kah diri ku ini ?
          Aku merindukan masa-masa dimana kami bisa bersama-sama lagi. Masa yang paling berharga bagiku. Entah bagi mereka. Ingin kembali ku raih tangan mereka, tapi tangan mereka seolah tak meraih kembali tanganku. Aku berusaha bersikap senormal mungkin, sebiasa mungkin sebagaimama aku biasanya. Tapi justru tak ku dapati mereka yang biasanya. Berada diposisi yang serba salah !
          Mungkin dari awal aku sudah salah terlalu akrab dengan mereka. Segarusnya aku bisa akrab dengan siapa saja. Dan itu yang sekarang aku lakukan. Aku masih banyak punya teman yang lain, kekuatan dari teman tak kalah dahyat dari kekuatan seorang sahabat. Benarkah pola pikir ku tersebut ?
          “PelangiWara” sekarang mungkin tak ada lagi. Warna-warni tersebut tak lagi indah. Justru membuat suasana memanas yang terselubung. Semuanya yang bersalah, yang mengakibatkan hal ini semua terjadi. Tak adanya rasa menghargai satu sama lain, tak ada rasa sensitif terhadap satu sama lain, itu yang terjadi. Aku selalu mencoba untuk bisa menghargai mereka, menempatkan ku dimana posisiku seharusnya. Tapi aku tak pernah merasa mereka hargai. Suaraku seolah tak ada dihadapan mereka.
          Kelas ini menjadi tempat ternyaman ku dulunya, tapi sekarang aku sudah tidak merasa nyaman di disini. Itu sebabnya aku sering langsung pulang seusai jam kuliah berakhir. Tanpa ada percakapan panjang lebar lagi dengan mereka seusai jam kuliah berakhir. Aku benar-benar bingung, disaat aku bersikap sebiasa mungkin tapi mereka yang bersikap aneh terhadap aku. Dan itu membuatku drop. Itu awal mula permasalahan ini.
Tak diinginkan, tak dicintai, tidak diperhatikan, dilupakan orang, itu merupakan derita kelaparan yang hebat, kemiskinan yang lebih besar daripada orang yang tak bisa makan. Kita harus saling merasakan hal itu. (Ibu Teresa)
          Kata-kata itu benar-benar ku rasakan, tak adakah yang menyadari hal itu??
          Selalu sendiri mungkin itu sudah menjadi jalan takdir ku.

“semua kan berubah termasuk kau dan aku ,tak ada yang stabil karena kehidupan manusia itu sifatnya dinamis sehingga selalu berubah. jangan terlena dengan masa lalu sebab hanya akan membutakan jalan menuju masa depanmu. hari ini adalah modal untuk masa depanmu maka berjuanglah sepenuh kekuatanmu dan hadirkan kekuatan dahsyat yg ada dalam dirimu hingga kamu bisa menggemparkan dunia.”
          Dan kata-kata dari salah satu teman ku ini mulai menyadarkan ku membuat ku bangkit. Tak peduli mereka berubah, aku kan tetap melangkah. Masih banyak cita-cita yang ingin ku gapai. Masih banyak hal-hal yang bisa ku lakukan. Cita-cita yang dulu ku bayangkan bisa kuraih bersama mereka sekarang itu cita-cita ku sendiri.
          Melupakan “PelangiWara” lanjutkan langkah...............

0 komentar:

Posting Komentar