Pages

Kamis, 02 Mei 2013

Memori Langit Abu-Abu part 2



Hari ini kembali aku jumpai langit abu-abu tersebut, dan kembali membawaku kemasa langit abu-abu bertahun-tahun yang lalu. Hembusan angin yang dingin dan suara gemercik air hujan mambawaku larut kemasa tersebut. 

Ssat itu aku duduk dikelas 2 SMp, itu saat pertama kali aku bertemu dengan dia, sampai akhirnya aku tau nama dia, nama yang memberiku inspirasi pada waktu itu, dan aku takkan menyebut siapa nama dia. Entah kenpa aku begitu mengagumi sosok dia. “Auranya kuat”  begitulah alasanku kagum kepada sosok itu.
Aku semakin gila, sampai-sampai aku mulai berani untuk mengirim pesan singkat kenomor handphonenya yang kudapat dari teman-teman ku. Dan mulai saat itu aku mulai mengenalnya sedikit demi sedekit.
Dari situ pula aku mengetahui apa warna kesukaan dia, tanggal lahir dia, hoby dia, ya setidaknya beberapa hal tenyang dia aku ketahui.
Aku sangat sering melihat dia mengenakan pakaian berwarna biru, karena memang itu warna kesukaannya, tapi anehnya setipa ia mengenakan pakaian tersebut cuaca pasti berubah menjadi hujan. Itu sebabnya aku menyebut dia sebagai orang yang dikutuk kalau memakai baju warna biru.

Pertemanan kami lumayan aneh, karena kami satu sama lain tidak pernah bertatap muka secara langsung, aku tau dia yan mana, namun aku tidak yakin dia mengetahui aku yang mana. Walaupun kami sering berpapasan kalau pas di sekolah tapi tak ada tegur sapa diantara kami.

Dan saat itu 10 April, merupakan hari ulang tahun dia. Sebelum tanggal itu aku sudah lama tidak pernah mengirim pesan singkat lagi kedia. Dan saat itulah aku kemabali mengirim pesan singkat kedia Cuma sekedar mengucapkan selamat ulang tahun. Dan itu terakhirkalinya aku mengirim sms ke dia.

Begitulah akhir perpisahan kami, walaupun setelah itu kami masih sering saling berpapasan, tidak, mungkin lebih tepatnya aku sering melihat dia , karena walaupun kita sering berpapasan aku tidak yakin dia mengenali ku. Karena akupun tak ingin dia tau siapa aku. 
Memori langi abu-abu yang begitu rumit. Ketika langit itu datang, sosok itu seolah menyapa ku.

0 komentar:

Posting Komentar