Salam sayap Aquila untuk semua sahabat Aquila..
Setiap makhluk hidup di dunia ini pasti menginjak bumi, dan
juga di naungi oleh sang awan, itulah mungkin definisi tempat tinggal menurut
ku. Aneh ya? Atau ga jelas sama sekali ?? hehe. Memang tulisan ku GaJe (Ga
Jelas) banget. Tapi intinya kali ini aku sang aquila tanpa sayap ingin
bercerita sedikit tentang dimana bumi yang ku pijak dan awan yang menaungiku
berada.
Sebuah kota kecil dimana aku di lahirkan dan dibesarkan, bukan
hanya aku yang dilahirkan disini, tapi mimpi-mimpiku pun berawal dari sini. “Martapura”
itu nama temapat bumi yang ku pijak dan awan yang menaungi ku sampai saat ini. Martapura
merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kabupten Banjar, Provensi Kalimantan
Selatan. Martapuramemiliki luas 42,03 km², dengan jumlah penduduk 87.319 jiwa
(2010). Dan menurut pengamatan sang mata Aquila, pendudukan Martapura terdiri
dari berbagai etnis. Seperti etnis jawa yang merupakan pendatang dan rata-rata
mereka bekerja di martapura sebagai pedagang Bakso(termasuk Alm.Bapak yang
merupakan seorang pendatang dari jawa), dan aneka jajanan lain. Sementara kaum
wanitanya kebanyakan menjadi penjual jamu gendong. Selain etnis jawa, etnis
keturunan arab pun menambah keragaman di kota kecil ini. Seperti wilayah
Pekauman yang berada di pinggir aliran sunagi Martapura di dominasi oleh warga
dengan etnis keturunan arab. Tapi, dari sekian bnyak jiwa tersebut tentu saja
di dominasi oleh suku Banjar sebagai tuan rumahnya.
Banyak gelar yang Martapura miliki. Seperti kota Intan, serambi
mekahnya Kal-Sel, sampai kota santri. Gelar itu di berikan bukan tanpa alasan
pastinya. Gelar sebagai kota intan (Diamond City) di karenakan dulunya di
martapura terdapat daerah pertambangan Intan, nama daerah tersebut “Cempaka”,
tapi sekarang Cempaka bukan lagi bagian dari kota Martapura karena sudah masuk
keddalam wilayah Kota Banjar Baru. Walaupun bukan menjadi milik Martapura lagi
tapi di Martapura tardapat pertokoan intan-intan tersebut. Dan menjadi ciri
khas Martapurua sampai sekarang walaupun mungkin banyak orrang Indonesia yang
masih belum mengetahui hal tersebut. Konon kualitas Intan Martapura tidak kalah
jika dibandingkan dengan kualitas Intan/Berlian dari Luar Negri seperti Afrika
Selatan yang jauh lebih terkenal berliannya.
Gelar kota intan mungkin pantas diberikan untuk Martapura
karena menjadikan Intan sebagai daya tariknya. Tapi jika dilihat bagaimana
kondisi kotanya, gelar tersebut begitu berlebihan, karena tak sesuai dengan
kenyataan dari kota ini. Caba kita lihat bagaimana bentuk berlian/intan
tersebut? (aquila juga belum pernah sih sebenarnya liat intan secara langsung. Haha.
Tapi terlihat begitu berkilauan). Ya, bagitu berkilau, indah, berkelas, mewah
dan semua kata-kata kelas atas lah mungkin. Ini yang memebuat gelar tersebut
berlabihan karna kondisi kota ini tidak berkilau, tidak indah, tidak berkelas,
tidak mewah. Itu yang sangat aku sayangkan. Ya semoga saja seiring berjalan
waktu, dan dengan di lakukannya pembangunan terus-menerus menjadikan kota intan
ini menjadi benar-benar layaknya intan yang berkilauan. Intan yang belum di
gosok ya itulah Martapura.
Untuk gelar kota santri, ini dikarenakan adanya sebuah pondok
pesantren yang sangat besar yaitu Pondok Pesantren Darusalam, atau bahasa kerenya PPD begitu mereka
menyebut. Santrinya berasal dari seluruh pelosok Kalimantan Selatan, bahkan ada
yang dari luar Kal-Sel juga. Dan yang lebih luar biasanya dalam satu kelas
diisi lebih dari seratus santri. Jadi pemandangan setiap pagi hari para santri
yang berpakainan baju koko dan sarung dengan menenteng kitab-kitab sambil
mengayuh sepeda merupakan pemandangan yang mudah di jumpai di kota ku ini, dan
siang harinya para perempuan berjubah panjang juga dengan mengayuh sepeda
berganti menghiasi kota kami. Jadi pesanteren tersebut untuk pria dan wanita,
cuman jam masuknya berbeda. Pagi hari sampai siang untuk santri laki-laki, baru
setelah itu santri wati lagi yang masuk sampai sore.
Nah itu tadi sedikit mengenai gelar-gelar dari kota ku ini. Jadi
disinilah aku lahir 20 tahun yang lalu. Dan di kota ini pula mimpi-mimpi ku
lahir. Terlalu sering yah aku ngomongin masalah mimpi, dan pada akhirnya
mungkin aku harus malu karena tak satupun dari mimpiku tersebut bisa terwujud. Ok,
lupakan masalah mimpi-mimpi tersebut. Kembai ke Martapura. Hehehe.
Martapura puny sebuah lagu, lagu ini kaya semacam lagu
penyambutan gitu, berikut liriknya nih :
Selamat datang kami ucapkan
kepada tuan dan handaitolan
di kota kami Martapura Kabupaten Banjar
rukun dan damai, masyarakatnya
iman dan ibadah, diamalkannya
serambi mekah, itu gelarnya di Martapura
banyak ragamnya, hasil kerajinan penduduknya
dari batu aji, sampai batu permata
intan berlian menghiasi kota kami
dapatkan saja selalu tersedia
tentu anda tau kakicak, kelelepon
itu kue enak makanan khas kami
ada lagi, nasi kabuli dan juga mageli
pokoknya banyak hasil kerajinan
tak semua di sebutkan karna di dalam lagu
mampir saja lah di Martapura Kabupaten Banjar
mampir saja lah di Martapura Selamat datang.
Yah begitulah kira-kira lagunya, dan itu lagu paforit aku
waktu dulu duduk di bangku sekolah dasar, dan sempai sekarang, karena itu lagu
mencerminkan sekali bagaimana kota ku ini. Masih banyak yang ingin aku bagi ke
semua sahabat aquila menegenai kota kelahiran ku dan kota ku berada sekarang. Entah
kenapa, walaupun sebenarnya aku bukan asli orang Martapura (Aku keturunan Jawa)
tapi aku sangat mencintai kota ku ini. Ada di mana momen ketika suatu stasiun
Tv meliput kota ku ini, jujur rasa senang dan norak bercampur jadi satu. Rela meninggalkan
suatu pekerjaan yang sedang di kerjaiin cuman demi terdiam terpaku beberapa
menit di depan Tv untuk melihat kota kebangaan ku di liput. Hahaha....
Aku ingin Martapura bisa menjadi sebongkah berlian yang
berkilau, aku ingin Martapura ku, bisa lebih di kenal. Itu harapan kecil ku
untuk kota kebanggan ku ini.
Sampai disini dulu sahabat, terimakasih sudah mau membaca
tulisan ku yang super GaJe ini. Terima kasih sudah mau mengenal sedikit kota
kelahiranku, dan di tunggu para sahabat untuk mampir ke Martapura untuk
menikmati “Kelelepon” khas Martapura, dan yang mungkin punya bajed lebih yaa
bisalah buat menghiasi jari manisnya dengan intan martapura. Hehe..... Di
tunggu yah cerita selanjutnya, dan...
Salam Sayap Aquila,,,,,,,,
0 komentar:
Posting Komentar